Dalam Kenangan: Ibu
Ibu, aku ingin bercerita tentang hari-hari yang ku lalui
Tentang perasaan juga rindu yang menggebu
Rasanya aku ingin segera mengobral jutaan kata yang kini menumpuk di kepalaku
Tapi... aku harus mulai dari mana?
Telah ribuan episode berlalu tanpa sosokmu
Bu, kau memang ada namun tidak bersamaku
Kini Ibu tak sehangat dulu
Aku pikir keadaan ini yang membuat Ibu menjadi lebih keras terhadapku
Apa Ibu masih ingat terakhir kali kita menghabiskan waktu bersama?
Ya, lima belas tahun lalu
Ibu mengajakku jalan-jalan di daerah yang berjuluk Kota Resik
Gemas, saat itu aku masih seorang gadis kecil yang cerewet dan manja
Aku begitu girang saat Ibu membelikanku si Poo salah satu pemeran serial Teletubies kesukaanku
Boneka lucu itu kerap menjadi teman tidurku sepanjang malam
Aku memeluk Poo
Menatap mata bulat Poo
Hingga aku harus merelakan Poo untuk orang lain karena Ibu
Melihat Poo hatiku teriris teringat Ibu tak lagi bersamaku
Aku tidak melupakan Ibu
Aku hanya tidak mau terlalu rindu
Perih, sampai saat ini luka itu tak kunjung kering
Apa Ibu masih ingat dengan mini dress bermotif bunga matahari?
Aku sangat menyukainya Bu
Aku nyaman mengenakannya
Ada cerita di balik mini dress itu
Dia saksi bisu kesabaran Ibu
Apa Ibu juga masih ingat dengan kelakuan konyolku?
Saat aku meminta dibelikan ice cream karena terus saja mengeluh kepanasan
Padahal saat itu baru minggu pertama Ramadan
Lalu saat sembahyang aku selalu menoleh ke arah Ibu
Memperhatikan setiap gerakan shalat Ibu
Sampai kekhusuan shalat ibu buyar gara-gara aku
Lain lagi ceritanya saat aku hilang di pasar tradisional
Hingga jerit tangis meledak di tengah keramaian
Kenangan ini saja yang terekam memori ingatanku
Terimakasih Bu, kenangan ini menjadi pengobat rindu
Tuhan senantiasa menjagamu
Selamat berpuasa Bu
Peluk Ibu ({})
Komentar
Posting Komentar