Ibu, Kenapa Kita Miskin?
![]() |
foto: ilustrasi |
Terkadang saya merasa minder karena miskin. Tapi apabila kita telah berusaha dan bekerja keras, menjalani shalat yang lima waktu, melakukan shalat Dhuha, Tahajud, dzikir, shalawat dan doa namun tetap miskin juga. Saya pikir tidak perlu minder dan protes kepada Tuhan.
Pernah suatu hari saya bertanya, "Ibu, mengapa kita miskin?"
Dengan tenang Ibu menjawab, hidup ini seperti jalan-jalan di supermarket. Semua orang boleh memilih dan membawa barang apa saja yang diinginkan. Siapa yang membawa sepotong roti, maka ia harus membayar seharga sepotong roti. Siapa yang membawa tiga potong roti, ia pun harus membayar tiga potong roti.
"Sementara kita tidak membawa apa-apa karena tidak punya uang untuk membelinya. Di hadapan kasir pun kita tidak akan diperiksa malah akan dibiarkan begitu saja," tutur Ibu dengan lembut.
"Begitu pula kelak di Hari Kiamat, Nak," lanjut Ibu penuh penekanan pada suaranya.
Saat orang-orang kaya antre menjalani pemeriksaan untuk dimintai pertanggungjawaban. Saat orang-orang kaya ditanya tentang dari mana harta yang mereka peroleh dan kemana hartanya mereka gunakan. Kita dibiarkan terus berjalan tanpa beban. Sambil tersenyum Ibu bilang, lebih enak bukan? Apakah kamu masih belum juga menerima?
Ibu bilang, jika memang ditakdirkan menjadi orang miskin bersabarlah sejenak. Karena setelah kematian, kemiskinan itu akan sirna.
Ibu minta untuk berpikir positif. Barangkali, jika saya dan Ibu kaya belum tentu bisa lebih bertakwa.
Ibu meyakinkan saya dengan mengatakan, mungkin saja dengan kemiskinan ini akan lebih mudah meraih SurgaNya. Tetaplah berprasangka baik pada Allah. Singkirkan rasa iri, dengki, hasad, cemburu dan buanglah tanda tanya tentang kehendak Sang Pembagi Nikmat.
Bisa saja jatah untuk saya dan Ibu masih tersimpan di Surga. Tunggu hingga siap menerimanya.
Ingat Rasulullah berkata, sesungguhnya kekayaan itu bukan terletak pada banyaknya harta benda. Tapi pada keimanan dan ketakwaan seorang hamba pada Allah. Barakallahu fikum...
(Anonim)
Komentar
Posting Komentar