Bumi Demam

 
foto: nellattesa.it

Rintikan hujan mendesing bagai peluru
Pesona angin kencang pun menyisir benda yang dilaluinya
Langit menggelegar menembus gendang telinga
Menyeruak mengusik kalbu
Bencana di mana-mana
Tak hanya di kota, di kampung pun diterjang duka
Rumah warga hancur diterjang beliung diguncang gempa
Tanah berceceran tak mampu tuk berpijak 
Memakan korban meregang nyawa 
Air mata bercucuran mengharap iba
Sepertinya bumi marah
Tak biasanya begini
Ini bukan musimnya
Bening dari langit tak seharusnya
Kenapa?
Apakah bumiku sakit?
Oh bisa saja, Ia kini tak lagi muda
 
Milyaran tahun kerap menjaga
Dimanjakan dengan kekayaan alamnya
Dilindungi dari serangan angkasa
Tak berontak walau diinjak
Tak bergaduh walau dibikin rusuh
Tanpa terimakasih pun Ia tak kenal pamrih
Ia penyayang namun tak jarang ada yang menyerang
Aku khawatir bila begini
Aku takut bila terjadi
Aku tidak tahu berapa lama lagi Ia mampu bertahan
Pasrah menunggu kehendak Pencipta Bumi
Perbaiki diri, teguhkan hati
Tetap lurus tuk satu yang pasti 
Tatkala sangkakala berkumandang
Semoga dituntun cahaya terang

(vf16218,17:40)

Komentar

Postingan Populer